• Laman

  • Tulisan Terakhir

  • Komentar Terbaru

    syabaabussunnah pada Para Nabi Dan Salafush Shalih…
    syabaabussunnah pada FENOMENA TAHDZIR, CELA-MENCELA…
    syabaabussunnah pada Memahami Arti dari Kata-kata b…
    syabaabussunnah pada Memahami Arti dari Kata-kata b…
    syabaabussunnah pada Memahami Arti dari Kata-kata b…
  • Temukan Jawabannya



  • MUTIARA SALAF

    Sabda Rasulullah :
    “ Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap sunnahku dan sunnahnya Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi” hasan shahih”)


    Sabda Rasulullah :
    “ Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”. (Hadits Hasan riwayat Tirmidzi)

  • UNTAIAN HADITS

    Sabda Rasulullah :
    “ Hendaklah kalian berpegang teguh terhadap sunnahku dan sunnahnya Khulafaurrasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat “ (Riwayat Abu Daud dan Tirmidzi” hasan shahih”)

    Sabda Rasulullah :
    “ Merupakan tanda baiknya Islam seseorang, dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”. (Hadits Hasan riwayat Tirmidzi)
  • Pengunjung

  • Banner Syabaabussunnah

    Syabaabussunnah blog

  • Arsip

  • Meta

Dauroh Ilmiah

Penghargaan Islam Terhadap Wanita

Penulis : Al-Ustadzah Ummu Ishaq Al-Atsariyyah

Kategori : Niswah

Telah berulang-ulang kita singgung tentang penghargaan Islam terhadap kaum wanita. Namun masih saja ada permasalahan yang tertinggal, tak sempat diangkat karena keterbatasan yang ada. Karenanya tidak ada salahnya kita kembali berbicara tentang hal tersebut.

Beberapa bukti yang menunjukkan penghargaan terhadap wanita dalam Islam kita dapati dalam beberapa peristiwa di bawah ini:
1. Dikabulkannya jaminan perlindungan yang diberikan seorang wanita
Hal ini tampak dalam kisah Ummu Hani` bintu Abi Thalib radhiyallahu ‘anha ketika Fathu Makkah, saat ia memberikan perlindungan kepada mertuanya dan seorang lelaki dari kalangan kerabatnya, padahal dua orang ini telah diputuskan untuk dibunuh. Ummu Hani radhiyallahu ‘anha berkisah:
ذَهَبْتُ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم عَامَ الْفَتْحِ، فَوَجَدْتُهُ يَغْتَسِلُ وَفَاطِمَةُ ابْنَتُهُ تَسْتُرُهُ. قاَلَتْ: فَسَلَّمْتُ عَلَيْهِ، فَقَالَ: مَنْ هذِهِ؟ فَقُلْتُ: أُمُّ هَانِئٍ بِنْتُ أَبِي طَالِبٍ. فَقَالَ: مَرْحَبًا بِأُمِّ هَانِئٍ. فَلَمَّا فَرَغَ مِنْ غُسْلِهِ قَامَ فَصَلَّى ثَمَانِيَ رَكَعَاتٍ مُلْتَحِفًا فِي ثَوْبٍ وَاحِدٍ. فَلَمَّ انْصَرَفَ قُلْتُ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، زَعَمَ ابْنُ أُمِّي أَنَّهُ قَاتِلٌ رَجُلاً قَدْ أَجَرْتُهُ، فُلاَنَ ابْنَ هُبَيْرَةَ. فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: قَدْ أََجَرْنَا مَنْ أََجَرْتِ يَا أُمَّ هَانِىءٍ. قَالَتْ أُمُّ هَانِئٍ: ذَاكَ ضُحًى.
“Aku pergi menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pada tahun terjadinya Fathu Makkah. Aku dapati beliau sedang mandi dalam keadaan ditutupi kain oleh putri beliau Fathimah. Aku mengucapkan salam kepada beliau. “Siapa ini yang datang?” tanya beliau dari belakang kain yang menutupi beliau.
“Saya Ummu Hani` bintu Abi Thalib,” jawabku.
“Marhaban, Ummu` Hani!” sambut beliau.
Selesai dari mandinya, beliau mengerjakan shalat sunnah 8 rakaat dalam keadaan berselimut1 dengan satu kain. Selesai dari shalatnya, aku berkata, “Wahai Rasulullah, anak ibuku2 mengaku akan membunuh seseorang yang telah aku berikan jaminan perlindungan, yaitu Fulan putra Hubairah.” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sungguh kami memberikan perlindungan untuk orang yang engkau berikan perlindungan, wahai Ummu Hani.” Kata Ummu Hani, “Ketika itu waktu Dhuha.” (HR. Al-Bukhari no. 357 dan Muslim no. 1666)3
Baca lebih lanjut